Eksplorasi Rasa dengan Cokelat Matcha yang Sehat, Lezat dan Filosofis

Dari sekadar kebutuhan dasar, makanan telah bertransformasi menjadi bentuk eksplorasi budaya. Tren rasa yang cukup banyak mencuri perhatian adalah kolaborasi antara cokelat dan matcha. Jika cokelat adalah lambang cita rasa tropis dari Amerika Latin dan Asia Tenggara, maka matcha adalah representasi kuat dari budaya Jepang yang kaya akan filosofi dan ritual.

Mengenal Si Bubuk Hijau dari Jepang

Matcha berasal dari kata “ma” yang berarti bubuk dan “cha” yang berarti teh. Jadi secara bahasa, matcha berarti “teh bubuk.” Namun, matcha bukan hanya teh hijau biasa yang digiling. Matcha adalah jenis teh hijau yang ditanam dan diproses secara khusus untuk mempertahankan warna, rasa dan kandungan nutrisinya.

Daun teh yang dipilih untuk diolah menjadi matcha selama beberapa minggu sebelum dipanen ditanam di bawah naungan. Produksi klorofil dan L-theanine akan bisa ditingkatkan dengan proses ini, sehingga menghasilkan warna hijau yang lebih pekat serta rasa yang lebih manis dan umami.

Setelah dipanen, daun teh dikukus, dikeringkan dan digiling dengan batu granit hingga menjadi bubuk halus. Inilah yang membuat matcha berbeda dari teh hijau biasa yang hanya diseduh daunnya.

Matcha merupakan bagian penting dari filosofi hidup dan budaya Jepang. Minuman ini telah digunakan selama berabad-abad dalam upacara minum teh Jepang yang dikenal dengan istilah chanoyu atau chado. Dalam tradisi ini, setiap gerakan dan tata cara penyajian matcha merefleksikan nilai-nilai seperti ketenangan (wa), rasa hormat (kei), kemurnian (sei) dan ketulusan (jaku).

Upacara ini bukan kegiatan minum teh saja, tetapi juga merupakan bentuk meditasi yang mengajarkan kehadiran penuh dan penghargaan terhadap momen. Inilah mengapa matcha sering dikaitkan dengan ketenangan jiwa dan keseimbangan batin, bahkan hingga kini.

Perbandingan Matcha dan Teh Hijau Biasa

Meskipun berasal dari tanaman yang sama, yakni Camellia sinensis, matcha dan teh hijau biasa memiliki perbedaan baik dalam hal proses pembuatan, penyajian atau manfaatnya. Perbedaan paling mencolok terletak pada bentuk dan cara konsumsinya.

Matcha disajikan dalam bentuk bubuk halus yang langsung dikocok dengan air panas, sehingga kita mengonsumsi seluruh bagian daun teh. Sementara itu, teh hijau biasa hanya menyeduh daun keringnya, lalu menyisakan ampasnya.

Dari segi kandungan kafein, matcha cenderung memiliki kadar yang lebih tinggi karena seluruh daun dikonsumsi. Namun, karena kandungan L-theanine-nya juga tinggi, efek kafein dari matcha tidak menyebabkan gelisah seperti kopi, melainkan memberikan energi yang stabil dan menenangkan.

Antioksidan dalam matcha juga jauh lebih tinggi dibanding teh hijau biasa. Salah satu kandungan matcha, yakni epigallocatechin gallate (EGCG), dikenal memiliki manfaat besar untuk menangkal radikal bebas dan mendukung kesehatan jantung.

Secara keseluruhan, matcha bukan hanya menawarkan aroma dan rasa yang unik, namun juga pengalaman yang lebih kaya baik secara kesehatan maupun budaya dibandingkan teh hijau biasa.

Jenis-jenis Matcha Berdasarkan Kualitas

Matcha dibedakan menjadi beberapa tingkatan kualitas yang memengaruhi rasa, warna, tekstur dan bahkan harga. Terdapat dua jenis matcha yang sudah cukup dikenal secara umum, yaitu:

1. Ceremonial Grade Matcha

Jenis matcha terbaik yang biasanya digunakan dalam upacara teh. Warnanya hijau cerah, rasa umaminya sangat kuat dan teksturnya lembut seperti bedak. Biasanya dikonsumsi langsung dengan air tanpa tambahan bahan lain.

2. Culinary Grade Matcha

Digunakan dalam keperluan memasak atau membuat minuman seperti latte, smoothies, es krim dan tentu saja, cokelat. Warnanya sedikit lebih pucat dan rasanya lebih pahit dibanding ceremonial grade, namun tetap menyimpan aroma khas yang lezat.

Cara Menyajikan Matcha yang Benar

Menyeduh matcha bukan sekadar menuang air panas dan mengaduk. Ada seni dan teknik tersendiri agar matcha yang dihasilkan memiliki tekstur lembut dan rasa maksimal. Biasanya, bubuk matcha disaring terlebih dahulu agar tidak menggumpal, lalu dikocok menggunakan chasen (pengocok bambu) dalam mangkuk hingga berbuih halus. Suhu air idealnya sekitar 70–80°C, tidak boleh terlalu panas agar tidak merusak rasa dan nutrisinya.

Untuk penyajian yang lebih praktis di rumah, kamu bisa menggunakan milk frother atau pengocok elektrik. Kuncinya tetap pada teknik mencampur yang menghasilkan matcha lembut dan tidak menggumpal.

Manfaat Kesehatan Matcha yang Makin Disukai

Kepopuleran matcha tidak hanya karena rasanya yang khas, tetapi juga karena segudang manfaat kesehatannya. Beberapa kandungan dalam matcha diantaranya yaitu:

1. Sumber Antioksidan Tinggi

Matcha kaya akan epigallocatechin gallate (EGCG), antioksidan yang dapat membantu menangkal radikal bebas dan mencegah penuaan dini.

2. Meningkatkan Konsentrasi dan Fokus

Kandungan L-theanine dalam matcha membantu meningkatkan ketenangan dan fokus mental, sangat cocok untuk mendampingi aktivitas belajar atau bekerja.

3. Mendukung Metabolisme dan Pembakaran Lemak

Beberapa studi menunjukkan matcha mampu mempercepat metabolisme tubuh dan membantu dalam program penurunan berat badan.

4. Detoks Alami untuk Tubuh

Klorofil tinggi dari daun teh yang dibudidayakan membuat matcha sebagai pembawa detoksifikasi alami dalam tubuh.

5. Meningkatkan Energi tanpa “Crash”

Kombinasi kafein dan L-theanine dalam matcha memberikan energi tahan lama tanpa membuat tubuh gelisah atau lemas setelahnya, seperti yang sering terjadi pada kopi.

Cokelat dan Matcha – Dua Dunia, Satu Rasa

Ketika keduanya digabungkan, lahirlah rasa baru yang memiliki paduan sejuk dan lembut matcha dengan hangat dan manisnya cokelat.

Cita Rasa Baru

Matcha memiliki rasa yang agak pahit, sedangkan cokelat cenderung manis dan creamy. Keduanya menciptakan rasa yang harmonis tidak terlalu manis, tidak terlalu pahit. Cocok untuk lidah Asia maupun Barat.

Daya Tarik Estetika

Warna hijau alami dari matcha ketika berpadu dengan cokelat menghasilkan tampilan yang cantik. Apalagi saat dimasukkan ke dalam dessert, warnanya menggugah selera sekaligus fotogenik.

Nilai Kesehatan

Matcha dikenal kaya antioksidan, khususnya catechin yang membantu melawan radikal bebas. Ditambah kandungan flavonoid dalam kakao yang juga bermanfaat bagi kesehatan jantung, cokelat matcha menjadi kudapan lezat yang tidak membuat terlalu banyak rasa bersalah.

Dalam budaya Jepang, dikenal filosofi wabi-sabi, yaitu keindahan dalam ketidaksempurnaan dan kesederhanaan. Cokelat matcha, secara tak langsung mencerminkan filosofi ini. Tidak seperti dessert modern yang heboh dan manis berlebihan, cokelat matcha menawarkan keheningan rasa, kedalaman aroma dan kesederhanaan tampilan.

Dalam dunia yang serba cepat, makanan seperti ini adalah bentuk “jeda”. Momen untuk menenangkan pikiran dan menikmati keseimbangan alam lewat rasa.

Momen-momen santai untuk tenangkan pikiran akan lebih sempurna dengan ditemani cemilan nikmat seperti coklat matcha.

Jangan lewatkan kesempatan untuk menikmati Falala Matcha Chocolate, oleh-oleh coklat khas Bali yang kaya rasa dan cerita. Temukan berbagai varian premium yang cocok untuk semua selera!

 

FAQs (Frequently Asked Question)

Apa itu matcha Jepang?

Matcha Jepang adalah bubuk teh hijau berkualitas tinggi yang digiling halus dari daun teh tencha.

Apakah coklat matcha baik untuk Anda?

Coklat matcha mengandung antioksidan dari matcha dan senyawa bahagia dari coklat. Namun tetap konsumsi secukupnya karena mengandung gula.

Apa rasa matcha yang asli?

Rasa matcha asli cenderung earthy, sedikit pahit dan umami. Teksturnya halus dengan aroma teh yang khas.

Apa manfaat matcha Jepang?

Matcha Jepang kaya antioksidan, meningkatkan fokus dan membantu metabolisme tubuh. Selain itu, kandungan L-theanine-nya memberi efek tenang dan rileks.

Bagikan Sekarang

Artikel Lainnya

Falala Extra Dark Chocolate, Coklat Lumer untuk Oleh-oleh Khas Bali

Selengkapnya

Falala Bali’s Coffee, Perpaduan Rasa Coklat Premium dan Kopi Khas Bali

Selengkapnya

5 Varian Terfavorit Falala Chocolate Wajib Anda Bawa Pulang untuk Oleh-oleh Istimewa

Selengkapnya